Pengikut

Rabu, 09 Desember 2015

Sejarawan di Abad Pertengahan



Nama lengkap Ibnu Khaldun adalah Abdurrahman ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Muhammad ibn al-Hasan ibn Jabir ibn Muhammad ibn Ibrahim ibn Abdurrahman ibn Khalid ibn Usman ibn Hani ibn al-Khattab ibn Kuraib ibn Ma’dikarib ibn Harish ibn Al-Wail ibn Hujr.[1] Ia lahir di Tunisia pada 27 Mei 1332 M dan wafat pada 25 Ramadhan 808 H/ 19 Maret 1406 M.[2] Semasa kecilnya ia biasa di panggil dengan Abdurrahman. Gelar yang di sandangnya ialah Waliudin[3] dan nama populernya adalah Ibnu Khaldun yang besar dengan nama Bani Khaldun.[4] Beliau adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia yang disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi.
Dari sekian banyak karya-karya yang telah ditulis oleh Ibnu Kholdun, Al-I’bar merupakan karyanya yang membahas tentang sejarah. Nama lengkap dari kitab ini adalah “al-I’bar wa diiwaan al-mubtada wa al-khobar fi ayyam al-A’rab wa al-A’jam wa al-Barbar wa man Asarahum min Dhawi al-sultaan al-Akbar. Nah, kitab al-I’bar ini dibagi lagi menjadi tiga buku besar.
Buku bagian pertama ini terkenal dengan sebutan “Muqaddimah.” Sebenarnya, kitab Muqoddimah ini adalah sebuah pengantar dari kitab Al-'Ibar wa Diwan al-Mubtada’ wa al-Khabar fi Ayyam al-‘Arab wa al-‘Ajam wa al-Barbar wa man Asharahum min Dzawi al-Sulthan al-‘Akbar. Tetapi uniknya, kitab Muqaddimah ini lah yang justru lebih dikenal secara luas dari pada kitab Al-'Ibar itu sendiri. Selain itu, kitab Muqaddimah ini pula yang mengharumkan nama Ibnu Kholdun.

Wallaahu A’lam.





[1] A. Mukti Ali, Ibnu Chaldun dan Asal Usul Sosiologi (Yogyakarta: Yayasan Nida,
 1997), hlm. 13.
[2] Ibnu Khaldun wafat dalam usia 76 tahun dan dimakamkan di pemakaman sufi
  di Bab al-Nasr (pekuburan bagi orang-orang terkemuka dan ulama). Lihat Ibid., hlm. 13.
[3] Waliuddin merupakan gelar yang diberikan Sultan al-Z{āhir Burqūq sewaktu ia
 memangku jabatan hakim tertinggi kerajaan pada hari senin 19 Jumadil Akhir 786 M di
 Mesir. Lihat Herawati, “ Ibnu Khaldun pembaharu Ilmu Sejarah” dalam MADDANA
 Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, (ed.) 6, 2004, hlm. 113.
[4] Panggilan Ibnu Khaldun dihubungkan dengan garis kakeknya, yaitu Khalid
ibn Usman. Ia adalah orang Bani Khaldun pertama yang memasuki Andalusia bersama
para penakhluk berkebangsaan Arab. Mengenai kata “Khaldun,” orang-orang Andalusia
dan orang-orang Magribi biasa menambahkan huruf /wau/ dan huruf /nūn/ di belakang
nama-nama orang terkemuka sebagai tanda kehormatan, misalnya Khalid menjadi khaldun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar